Menurut studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Washington, konsumsi ikan sarden dan teri dapat membantu mencegah sekitar 750 ribu kematian pada tahun 2050. Ikan sarden dan teri merupakan sumber protein yang sangat baik dan kaya akan asam lemak omega-3 yang penting untuk kesehatan tubuh.
Studi ini menunjukkan bahwa jika masyarakat mulai beralih dari konsumsi daging merah dan unggas ke ikan sarden dan teri, maka dapat terjadi penurunan jumlah kematian akibat penyakit jantung, stroke, dan kanker. Hal ini dikarenakan kandungan nutrisi yang terdapat dalam ikan sarden dan teri mampu meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko terkena penyakit kronis.
Selain itu, konsumsi ikan sarden dan teri juga dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Dibandingkan dengan produksi daging merah dan unggas, produksi ikan sarden dan teri jauh lebih ramah lingkungan karena membutuhkan lebih sedikit air, pakan, dan ruang untuk dibudidayakan.
Masyarakat Indonesia sendiri sebenarnya sudah memiliki tradisi konsumsi ikan sarden dan teri sejak dulu. Kedua jenis ikan ini biasanya diolah menjadi berbagai macam hidangan lezat seperti sambal teri, teri goreng, atau sarden kaleng. Namun, dengan semakin berkembangnya industri makanan dan minuman yang menggiurkan, banyak masyarakat lebih memilih untuk mengkonsumsi makanan cepat saji yang kurang sehat.
Untuk itu, penting bagi kita semua untuk kembali mengingat kembali manfaat dari konsumsi ikan sarden dan teri. Selain lebih sehat, konsumsi ikan sarden dan teri juga memiliki dampak positif bagi lingkungan. Dengan mulai mengurangi konsumsi daging merah dan unggas, kita juga turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian sumber daya alam.
Dengan demikian, mari kita mulai mengubah pola konsumsi kita dan lebih sering mengonsumsi ikan sarden dan teri untuk menjaga kesehatan tubuh dan lingkungan. Semoga dengan upaya ini, kita dapat mencegah 750 ribu kematian pada tahun 2050 dan menciptakan dunia yang lebih sehat dan lestari.