Masyarakat Indonesia saat ini semakin menyadari pentingnya sosialisasi dalam menghadapi peraturan Masyarakat Berbasis Desa Kelurahan (MBDK). Pasalnya, sosialisasi memegang peran yang sangat penting dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang aturan atau regulasi yang diterapkan dalam lingkungan desa atau kelurahan.
Sosialisasi merupakan proses penyampaian informasi dan penjelasan secara langsung kepada masyarakat mengenai peraturan yang berlaku. Dengan adanya sosialisasi, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami aturan yang ada dan dapat mengimplementasikannya dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam konteks MBDK, sosialisasi menjadi kunci utama dalam menjalankan aturan-aturan yang telah ditetapkan. Sebab, peraturan yang baik tidak akan berarti jika tidak dipahami dan dijalankan oleh masyarakat. Oleh karena itu, sosialisasi perlu ditingkatkan agar masyarakat dapat lebih memahami dan menghayati aturan yang ada.
Selain itu, sosialisasi juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembuatan kebijakan. Dengan memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat, diharapkan mereka dapat aktif berperan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan kehidupan desa atau kelurahan mereka.
Dalam hal ini, peran pemerintah daerah maupun lembaga atau organisasi masyarakat sangatlah penting dalam menyelenggarakan sosialisasi peraturan MBDK. Mereka harus aktif dalam menyampaikan informasi, memberikan penjelasan, serta melibatkan masyarakat dalam proses sosialisasi tersebut.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sosialisasi memang lebih diperlukan daripada hanya mengandalkan peraturan MBDK itu sendiri. Karena tanpa adanya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang aturan yang ada, pelaksanaan peraturan tersebut akan sulit dilakukan. Oleh karena itu, upaya sosialisasi perlu terus ditingkatkan agar masyarakat dapat lebih memahami dan menerapkan aturan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.