Fraktur kompresi osteoporosis merupakan salah satu komplikasi yang sering terjadi pada penderita osteoporosis. Penyebab utama fraktur kompresi osteoporosis adalah kelemahan pada tulang akibat berkurangnya massa tulang dan kepadatan tulang. Hal ini membuat tulang lebih rentan terhadap tekanan dan dapat dengan mudah patah atau retak.
Gejala fraktur kompresi osteoporosis bisa beragam, tergantung pada lokasi dan tingkat keparahannya. Beberapa gejala yang umum terjadi adalah nyeri pada bagian tulang yang patah, pembengkakan, deformitas tulang, serta kesulitan dalam bergerak atau melakukan aktivitas sehari-hari.
Untuk menangani fraktur kompresi osteoporosis, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan. Pertama, penderita perlu istirahat dan menghindari aktivitas yang dapat memperparah kondisi tulang. Selain itu, penggunaan alat bantu seperti tongkat atau kursi roda juga dapat membantu penderita dalam bergerak.
Selain itu, penderita juga perlu menjaga pola makan yang sehat dan mengonsumsi makanan yang kaya kalsium dan vitamin D untuk membantu mempercepat penyembuhan tulang. Terapi fisik juga dapat membantu mengembalikan kekuatan otot dan meningkatkan fleksibilitas tubuh.
Dalam kasus fraktur kompresi osteoporosis yang parah, penderita mungkin perlu menjalani prosedur medis seperti pemasangan penyangga atau operasi untuk memperbaiki kerusakan tulang. Penting bagi penderita untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis ortopedi untuk mendapatkan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi dan tingkat keparahan fraktur kompresi osteoporosis yang dialami.