Sejarah Stasiun Kereta Api Bandung

Sejarah Stasiun Kereta Api Bandung

Stasiun Kereta Api Bandung merupakan salah satu stasiun kereta api yang paling penting dan bersejarah di Indonesia. Stasiun yang terletak di Jalan Stasiun Timur No. 1, Kebonjeruk, Bandung ini telah berdiri sejak zaman kolonial Belanda.

Stasiun ini pertama kali dibangun pada tahun 1884 oleh pemerintah Hindia Belanda. Pada awalnya, stasiun ini dikenal dengan nama Station Bandoeng Centraal. Bangunan stasiun ini dirancang oleh seorang arsitek Belanda, yaitu J. Van Gendt. Bangunan stasiun ini memiliki gaya arsitektur kolonial Belanda yang khas, dengan atap bergelombang dan dinding berwarna putih.

Seiring berjalannya waktu, Stasiun Bandung mengalami beberapa kali renovasi dan perluasan. Pada tahun 1926, stasiun ini mengalami renovasi besar-besaran yang dilakukan oleh arsitek Belanda, yaitu Ir. R. van Gendt. Renovasi ini membuat stasiun ini semakin megah dan menjadi salah satu stasiun terbesar di Hindia Belanda.

Selain sebagai tempat berhenti dan berangkatnya kereta api, Stasiun Bandung juga memiliki sejarah yang penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pada masa perang kemerdekaan, stasiun ini menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa heroik yang dilakukan oleh para pejuang kemerdekaan.

Hingga kini, Stasiun Bandung masih menjadi salah satu stasiun kereta api tersibuk di Indonesia. Setiap harinya, stasiun ini melayani ratusan penumpang yang datang dan pergi ke berbagai tujuan. Selain itu, stasiun ini juga menjadi salah satu ikon kota Bandung yang tidak boleh dilewatkan oleh para wisatawan yang berkunjung ke kota kembang ini.

Dengan sejarahnya yang panjang dan prestise yang dimilikinya, Stasiun Bandung tetap menjadi salah satu tempat yang patut untuk dikunjungi dan dijaga keberadaannya. Semoga stasiun ini tetap menjadi bagian dari sejarah dan identitas kota Bandung yang selalu dikenang oleh generasi selanjutnya.

You may also like